Sabtu, 08 Januari 2011

PUASA ADALAH UNDANGAN ALLAH


Orang disebut di undang apabila ada panggilan atau himbauan, ketika seseorang mengahadiri suatu jamuan perkawinan, maka sebelumnya didahului oleh sepucuk surat undangan atau langsung diberitahu oleh tuan Rumah, ditulis di undangannya hari anu, tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian, akan menikah di anu,diharapkan bapak/i anu-anu…terakhir ditulis, kehadiran bapak/i merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami.  maka orang yang menerima surat undangan tersebut, disebut sebagai undangan atau  diundang. Tul…betul…betuuuul.
Nah begitu juga puasa, puasa adalah undangan allah terhadap orang-orang yang beriman, sebagaimana disebutkan dalam surat al-baqarah ayat 183.
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
         Kamu Muslimina walmuslimat Rahimakumullah.
Ayat diatas merupakan undangan Allah terhadap orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa Ramadhan, dan didalamnya ada empat hal yang penting kita perhatikan :
  1. Bahasa undangan yang dipakai
  2. Orang yang diundang
  3. Isi Undangan
  4. Hakikat undangan
Mari kita simak, yang pertama:
  1. Bahasa yang dipakai allah untuk mengundang
Allah memakai Lafaz YA yang maknanya wahai, dipanggil dengan bahasa yang halus, baik orang beriman maupun orang kafir didalam al-quran tetap dipanggil oleh allah dengan bahasa yang halus, seperti firman allah,قل يا أيها الكافرون     
Katakanlah wahai orang-orang kafir.
Ini merupakan pelajaran bagi kita bahwa hiduplah dengan bahasa yang halus dan lemah lembut, karna dengan bahasa yang halus hati akan jadi lembut dan merasa tersentuh dan mudah menerima nasehat, Nabi saja kalau seandainya dia berbahasa kasar kepada ummat dan kaumnya tentu saja mereka akan banyak yang lari dari ajarannya, dalam filosofi orang minang disebut, Muluik manih kucindan murah, budi baik baso katuju,
nan kuriak iyolah kundi
nan merah iyolah sago
Nan baik iyolah budi
Nan indah iyolah baso
dan bahkan bahasa yang baik itu termasuk sebahagian dari sedeqah.orang tua-tua kita dahulu sangat mengerti dengan bahasa sindiran sehingga bahasa yang keluar dari mulutnya itu halus tidak tumbuk tebing hantam dada, sehingga dikenal dengan pepatahnya tasingguah labiah bak kanai
Kaum Muslimin walmuslimat Rahimakumullah
  1. Orang yang diundang /dihimbau
Adapun orang yang diundang oleh allah untuk melaksanakan puasa hanyalah orang-orang yang beriman, selain orang yang beriman tidak mendapatkan undangan allah untuk melaksanakan puasa ramadhan, maka dapat kita lihat siapa yang beriman dia merasa tersentuh dengan panggilan dan undangan allah ini, malamnya dia sahur siangnya dia puasa dan menjaga puasanya dari hal-hal yang dapat merusaknya baik secara lahiriah maupun secara batiniah.
Sama saja seperti ini ada sekolompok orang yang jualan yang dijualnya itu bermacam-macam, ada tukang sate, ada tukang bakso, ada tukang cendol, ada tukang ice, lalu ada orang yang manggil, katanya…Bang….cendol segelas….maka kita yakin yang akan datang kepadanya bukan tukang sate, bukan tukang bakso, bukan tukang ice tetapi yang datang adalah tukang cendol…kenapa…? Karna yang dipanggil hanya tukang jual cendol. Betul….
Karna undangan allah dibulan ramadhan ini hanya untuk orang-orang yang beriman, maka yang mersakan panggilan itu dan yang mau melaksanakan puasapun hanyalah orang-orang yang beriman.
Kaum Muslimin Walmuslimat Rahimakumullah
  1. Isi undangan
Adapun isi undangan allah kepada orang orang yang beriman adalah puasa, Ulama membagi tingkatan orang yang melaksanakan puasa itu menjadi 3 golongan:
  1. Puasa orang awam
Dia hanya mempuasakan mulut dan perutnya dari minum dan makanan saja, sementara anggota tubuhnya yang lain dibiarkan saja melakukan maksiat.golongan orang yang melakukan puasa seperti ini disebut golongan orang awam.
  1. Puasa khawas
Golongan yang kedua ini disamping dia menahan perut dari makan dan minuman, dia juga menahan seluruh pandangannya, pendengarannya, langkah dan tangannya dari hal-hal yang berbau maksiat. Sehingga dia tidak hanya mempuasakan perutnya, akan tetapi lebih dari itu dia puasakan seluruh anggota tubuh, maka golangan yang kedua ini disebut puasa khawas.
  1. puasa khawasul khawas
Golongan puasa orang khawasul khawas ini lebih tinggi dari dua golongan sebelumnya, dia tidak hanya menahan haus dan lapar, menahan seluruh anggota tubuhnya, tetapi dia juga menahan ingatannya dari perkara-perkara maksiat, maka golongan yang ketiga ini disebut dengan golongan puasa orang khawasul khawas.
siapa orang yang melaksanakan puasa ramadhan dengan penuh kehati-hatian dan perhitungan, akan diberikan keampunan oleh allah swt.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." (HR.Muttafaq Alaih.)
Kaumuslimin walmuslimat Rahimakumullah
  1. Hakikat undangan
Adapun hakikat undangan allah kepada orang-orang yang beriman dalam melaksanakan puasa ramadhan adalah Taqwa diujung ayat surat albaqarah ayat 183 itu disebutkan لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (Mudah-Mudahan kamu bertaqwa), jadi orang yang akan memperoleh prestasi takwa ini pertama dia harus beriman, yang kedua disamping beriman dia harus menjalankan puasa ramadhan penuh dengan kehati-hatian sebab banyak juga yang melaksanakan puasa namun tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya haus dan lapar saja.
Perbekalan yang paling baik itu adalah takwa dan Orang yang takwa adalah orang paling mulia disisi allah swt,
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ .  وَ أَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا . وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُوْقٍ حَسَنٍ
Bertawakalah kepada allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan jahatanmu itu dengan perbuatan baik niscaya perbuatan baik itu akan menghapus perbuatan jahat, dan berakhlaklah sesama manusian dengan akhlak yang baik.
Demikianlah ceramah yang bisa saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon ma’af, akhiru kalam billahi taufik wal hidayah, warido wal’inayah. Wassalamu ‘alaikum WW.

Pulau Punjung
  20 Juli 2010

                                           FM Supriadi Tk Sinaro Bin Ali Bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar