Minggu, 17 Juli 2011

ILMU ADALAH CAHAYA


Merpati terbang Berempat
        Terbang Melayang di atas Masjid
Memberi salam hukumnya Sunat 
       Menjawab Salam hukumnya Wajib
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا ِلهَذَا وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَه َإِلاَّ اللهُ اْلمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ اْلوَعْدِ اْلآمِيْن
قاَلَ اللهُ تَعَالىَ فِى كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ , بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
وَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ            
صدق الله العظيم
Yang sama-sama kita muliakan majlis guru yang telah membina dan mendidik kita siang dan malam, kemudian yang saya hormati kakak-kakak kelas baik Tsanawiyah maupun aliyah serta teman-teman yang senasib dan sepananngungan dengan saya yang dirahmati Allah.
Puji Syukur Keharirat Allah Swt Yang telah melimpahkan Rahmat dan kurnia Nya kepada kita bersama sehingga dengan itu kita telah dapat melangkahkan kaki, mengayunkan tangan dari tempat kita masing-masing untuk hadir dimasjid yang kita cintai ini.
Kemudian Shalawat beserta Salam kepada Rasul junjungan alam, yang mana  beliau Intan permata dalam lautan, benteng rohani dalam Sorga, lubuk akar lautan budi, kebukit beliau daki kelurah beliau turuni, bercucuran keringat berhujankan anak panah demi menegakkan Kalimah Tauhid dipermukaan bumi ini yang berlafazkan  لا إله إلا الله yakninya Nabi Besar Muhammad Saw.
Baiklah Pada kesemptan kali ini saya bukanlah mengajarkan tupai pandai melompat, ayam pandai berkokok, buaya pandai berenang, akan tetapi saya teringat dengan pesan Nabi  بَلِّغُوا عَنِّى وَ لَوْ آيَة  (sampaikanlah dariku meskipun sepotong ayat), Mari kita bahas sebuah ceramah singkat yang berjudul …….

ILMU ADALAH CAHAYA
Ilmu adalah cahaya, ilmu adalah mulia, ilmu adalah menjadikan yang sulit jadi mudah, ilmu adalah mengangkat derajat manusia ketempat yang tinggi disisi allah swt, sebagaimana Firman Nya dalam Surat Al-Mujadalah Ayat 11 :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
" Allah Akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diatara kamu dan yang berilmu pengetahuan beberapa derajat "
Kata Imam Alghazali dalam kitab Minhajul 'Abidin :
الْعِلْمُ فىِ الصُّدُوْرِ كَالْمِصْبَاحِ فىِ الْبَيْتِ
" Ilmu yang ada dalam dada bagaikan lampu yang ada didalam rumah "
Al-Imam Asy-Syafi’I ra. pernah menggubah sebuah Sya'ir :
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِل
 “Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh. Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu). Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.”
Pribahasa mengatakan dengan Iman hidup akanterarah, dengan Taqwa hidup akan barakah, dengan seni hidup jadi indah, dan dengan ilmu hidup akan jadi mudah
Suatu ketika nabi sulaiman disuruh pilih oleh Allah antara harta, tahta, dan ilmu…..nabi sulaiman menjatuhkan pilihannya kepada ilmu yang pada akhirnya berkat ia memilih ilmu... harta dan tahta pun diberikan oleh Allah SWT, Rasulullah Saw telah bersabda:
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَ مَنْ اَرَادَ اْلآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَ مَنْ اَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
"siapa yang ingin dunia maka jawabannya adalah ilmu dan siapa yang menghendaki akhirat jawabannya adalah ilmu dan siapa yang menghendaki kedua-duanya jawabannya juga ilmu "
Sebagai Natijah dari pembicaraan Kita ini :
1.      Ilmu adalah cahaya, marilah kita raih cahaya itu untuk menerangi kehidupan kita dunia dana akhirat.
2.      Ilmu yang diamalkan adalah laksana lampu yang hidup, dia akan menerang seluruh sisi dan penjuru.\
3.      Terakhir mari kita simak sebuah nyanyian yang disenandungkan oleh  group Raihan :
أُطْلُبُوا اْلعِلْمَ وَ لَوْ فىِ الصِّيْنِ     (Tuntutlah Ilmu walau ke negri Cina) 2x

Pulau Punjung Minggu 10 juli 2011
Penulis
FM Supriadi Tk Sinaro Bin Ali Bakri

SORGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِرَّ الْوَالِدَيْنِ طَرِيْقَةً إِلىَ الْجَنَّة , وَ صَلاَة ًوَ سَلاَمًا دَائِمَيْن وَ مُتَلاَزِمَيْن لِرَسُوْلِ اللهِ , اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ اَمَّا بَعْدُ :
الْمُحْتَرَامُ اَسَاتِز وَ اَسَاتِزَات قَدْ اَرْشَدُوْنَا وَ هَدُوْنَا إِلىَ هَدْيِ اللهِ , بَرَكَ اللهُ عُمُوْرَهُمْ وَ ارْزَاقَهُمْ آمِيْن اَللَّهُمَّ آمِيْن , ثُمَّ الْمُحْتَرَام الطَّالِبِيْن وَ الطَّالِبَات رَحِمَكُمُ اللهُ.
طَيِّبْ فىِ هَذِهِ الْفُرْصَةِ الْمُبَارَكَةِ إِنْ شَآءَ اللهُ تَعَالىَ سَأُقَدِّمُكُمْ الْمُحَاضَرَة تَحْتَ الْمَوْضُوْعِ ...

الْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَمِ اْلاُمَّهَاتِ
SORGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ﴿الاسراء : 17
Allah, your Creator, has ordained, that you worship no one but Him and you adore Him with appropriate acts and rites and that you commit your parents to your kind care. When one or both of them attain old age they expect your friendly disposition by your conduct to them. Therefore do not offend them by giving vent to an exclamation of impatience or disgust nor should you rebuke or reprimand them and let your dissertation with them be a sweet discourse.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آَمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ (الاحقاف 17)
And We presented them with clear divine evidence serving as the ground for belief, yet they did not move to disagree among themselves and be at variance until they had received informative knowledge and intellectual acquaintance with the truth. They, then, vented what their breasts* have forged of enmity, ill- will and envy occasioned by their contemplation of your superior advantages. But Allah shall judge between them on the Day of Resurrection on the strained points upon which the whole unreasoning turns,
Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar." Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka."
Berbakti dan berbuat baik kepada Orang tua adalah salah satu perkara yang diperintahkan oleh Allah Swt. Jangan sekali-kali mengatakan suatu perkataan yang dapat menyakiti perasaannya, Kata Allah  فَلاَ تَقُلْ لَهُمَا اُفٍّ  Janganlah kamu katakan cis pada kedua orang tuamu, perkataan ini dapat menyakiti  hati orang tua, yang kemudian hal itu menyebabkan orang tua tidak redha pada anaknya dan sementara keredaan orang tua itu adalah kunci untuk meraih Keredaan Allah SWT,
رِضَى اللهِ فى رِضى الْوَلِدَيْنِ وَ سُخْطُ اللهِ فىِ سُخْطِ الْوَلِدَيْنِ
" REDHA ALLAH TERLETAK PADA KEREDHAAN KEDUA ORANG TUA dan MURKA ALLAH TERLETAK PADA MURKA KEDUA ORANG TUA "
Banyak sekali bukti celaka bagi orang yang menyakiti hati orang tuanya, Malin Kundang dalam legendaris Minang Kabau dia Dikutuk Menjadi Batu oleh ibunya lantaran Kacang Lupa sama Kulitnya ketika berada dikampung dengan orang tua, hidup serba pas-pasan, makan hanya dengan apa adanya dia patuh dan santun sama orang tua, tetapi ketika allah telah berikan jalan hidup yang lebih baik, merantau kenegri orang, kemudian bi-iznillah dengan izin allah dia kaya Raya dan suatu ketika dia kembali kekampung asalnya dan berjumpa dengan Ibu kandungnya, malahan dia melontarkan ucapan Engkau bukan ibuku, inilah yang disebut dengan kacang Lupa sama kulitnya, padahal ibu 3x disebutkan dalam hadist setelah itu baru bapak, mari kita simak Nyanyi Ibu Berikut ini .,.,………………………….,
Hari ini Banyak lahir malin kundang-malin kundang baru yang ketika kecil di-asuh, ditimang-timang dan disayang-sayang oleh orang tuanya, ditengah malam se-ekor nyamuk menggigit masih dihalau dan dijaga, biarlah perutnya ditahan asalkan anaknya kenyang, biarlah bekerja peras keringat banting tulang asalkan anak sampai kejenjang kebrhasilan namun ketika anaknya telah dewasa, berhasil dan sukses rupanya malahan air susu dibalas dengan air tuba NA-UZUBILLAH MIN ZALIK SUMMA NA-UZUBILLAH
Durhaka pada Orang tua dapat menyebabkan Sulit dan payah ketika menghadapi Sa'at Sakaratul Maut, Sejarah telah bicara, Al-Qamah mengalami kepayahan ketika dia sa'at sakaratul Maut Lantaran hati Ibunya teriris oleh perbuatan tingkah lakunya, yang biasanya dia sering berkhidmat, membantu dan menolong Ibunya namun kemudian setelah dia berumah tangga dan sibuk dengan Urusan rumah Tanngganya sehinga orang tuanya ter-abaikan, dan bahkan ketika ia membelikan sesuatu untuk istrinya yang Sesuatu itu juga disukai oleh Ibunya dan itu malahan diberikan pada Istrinya Bukan pada ibunya, dengan tindakan ini hati seorang Ibu merasa tersakiti lalu sang Ibu kembali kerumahnya dan berlalulah hal itu beberapa waktu, suatu sa'at Al-Qamah Jatuh Sakit keras, hal itu disampaikan pada Ibunya dan Ibunyapun dengan hati sedih menolak, kejadian itu disampaikan kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah Mengatakan Kalau Ibunya tidak Mau Mema'afkan Al_qamah tolong Kumpulkan Kayu Bakar dan Bakar Al-Qamah itu Hidup-hidup mendengarkan hal ini Seorang Ibu tidak Tega Melihat Anaknya dibakar-hidup-hidup dihadapannya dan Ibunya memberikan Ma'af Pada Al_Qamah dan Al-Qamah Berpulang Kerahmatullah Dengan mendapatkan Keradhaan ibunya dan sekaligus mendapatkan Keredhaan Allah SWT.
Pada Zaman Nabi Sulaiman as, Ketika dia terbang dengan angina diatas lautan , dari ketinggian dia melihat sebuah kubah yang putih yang berada Didasar Lautan, lalu Nabi Sulaiman Perintahkan Jin Ifrit untuk melihat kedasar laut dan mengangkatnya keluar, kemudian Jin Ifrit masuk kedasar laut dan mengangkat Kubah itu, ternyata setelah dibuka oleh Nabi Sulaiman didalamnya berisi seorang Pemuda, nabi Sulaiman berdialogh dengan Pemuda itu,
Nabi Sulaiman     : bagaimana engkau mengetahui siang dan malam dalam Kubah ini?
Pemuda                  :Kalau Kubah ini Gelap menandakan hari sudah mulai malam dan apabila Kubah ini terang maka tahulah saya bahwa hari sudah siang.
Nabi Sulaiman     : Kenapa engkau bisa berada dalam Kubah ini
Pemuda                 : Dulu saya berbakti pada Ibu Saya, ketika dia telah berumur lanjut diusia senjanya, DIA tidak bisa makan sendiri, tidak bisa minum sendiri, tidak Bisa Mandi sendiri dan tidak bisa cebok sendiri, maka sayalah yang melakukan semua itu, sehingga orang tua saya berdo'a " YA ALLAH JADIKANLAH ANAKU INI SEORANG YANG QANA'AH DAN APABILAH SAYA MATI NANTIK YA ALLAH MAKA TEMPATKANLAH DIA BUKAN DILANGIT DAN BUKAN DIBUMI " dan ternyata setelah orang tua saya meninngal saya berjalan ditepi Pantai dan tiba2 ada sebuah Kubah putih yang seolah2 menyuruh saya masuk kedalamnya dan sayapun memasukinya, kemudian kubah itu bergerak dan saya tidak tahu lagi kemana dia bergerak, ternyata saya ditempatkan oleh Allah didalam lautan dalam Kubah ini.
Ada orang yang orang tuanya, selalu melanggar aturan Agama, misalnya tidak Shalat, Judi, Mabuk-Mabukan, wanita-wanita-an dan lain-lainnya, lalu apa yang harus dilakukan apakah dia harus dibentak, dihardik, dimarahi, berkata-kata Kasar, dalam hal ini mungkin Nabi Ibrahim dengan Ayahnya dapat kita contoh, Nabi Ibrahim seorang Nabiyallah, sementara Ayahnya, seorang Pembuat Patung dan sekaligus Penyembah Patung itu, tapi apakah Nabi Ibrahim Membunuh ayahnya ? memaki-maki ayahnya? Menendang Ayahnya ? Ternyata tidak .,.,., Allah Memberikan tuntunan pergauli Jualah Ayahmu itu dengan kasih sayang dan Lemah Lembut * KAUM MUSLIMIN WAL MUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH
Adapun yang dapat kita petik dalam Urain ini adalah : Marilah kita jauhi Murka Allah dan kita Raih Redhanya dengan cara Berbakhti Pada kedua Orang Tua, meringankan bebannya dan menyenangkan hatinya, baik dengan ucapan maupun dengan berbuatan *  
Pulau Punjung Selasa 12 Juli 2011
Penulis
FM Supriadi Tk Sinaro Bin Ali Bakri

4 MACAM PERTANYAAN UNTUK MANUSIA PADA HARI KIAMAT

Didalam menjalankan kehidupan ini kita tidak terlepas dari pertanyaan demi pertanyaan misal nya darimana …hendak kemana … dimana … sedang apa … mengapa … dan lain-lainnya pokoknya pertanya-an demi pertanya-an musti kita lalui, coba kita lihat mulai dari KECIL, TK, SD sampai sekarang sudah berapa pertanyaan Orang tua dan guru yang bisa kita jawab, tinggi rendahnya poin yang kita peroleh sangat tergantung kepada banyak atau sedikitnya pertanyaan yang bisa kita jawab, jadi nilai kita ditentukan oleh bisa atau tidaknya menjawab pertanyaan, dan diakhirat juga seperti itu kita tidak akan terlepas dari pertanyaan-pertanyaan sebagaimana Sabda Rasulullah Saw.
قالَ رسولُ اللهِ صلى اللهُ عليهِ وسلمَ: "لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَع ٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وعنْ عِلْمِهِ ماَذاَ عَمِلَ بهِ
Telah bersabda Rasulullah Saw.Belum beranjak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sihingga ditanya tentang empat hal : Tentang Umur kemana dihabiskan, Tentang tubuh kemana dipakai, Tentang harta dimana didapat dan keman dimanfa'atkan dan tentang Ilmu kemana diamalkan (Hadist)
Pertanyaan yang pertama : Tentang Umur Kemana Dihabiskan …… ??? Umur merupakan pemberian allah yang wajib kita manfa'atkan sebaik-baiknya, mayoritas umur manusia itu 60 dan 70 th, setiap sesuatu itu ada panennya, padi dipanen sekali dalam empat bulan atau sekali enam bulan, sawit dipanen umur 4 tahun, Karet dipanen umur 5 tahun, buah dipanen dikala sudah masak, dan umur manusia dipanen antara 60 dan 70 tahun.
Ibn Al Jauzi telah membagi umur manusia menjadi lima masa, yaitu :
1.    Masa anak-anak, yaitu sejak dilahirkan hingga mencapai usia 15 tahun
2.    Masa muda, mulai dari 15 tahun hingga umur 35 tahun
3.    Masa dewasa, mulai dari 35 hingga umur 50 tahun
4.    Masa tua, mulai dari 50 hingga 70 tahun
5.    Masa lanjut, dari umur 70 tahun hingga akhir umur yang dikarunikan Allah. Swt.
Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang Umur dan baik amal perbuatannya dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang Umurnya dan Buruk amal perbuatannya. Manusia terbaik adalah orang yang memanfa'atkan umurnya kepada hal yang baik, karna tujuan dasarnya manusia itu diciptakan untuk ibadah, kalau kita perkirakan bagi yang berumur 60 tahun, umur yang dipakai beribadah shalat fardhu hanya sekitar 2 tahun lebih, itupun kalau kita menghitungnya 1 kali Shalat 10 menit, bagaimana kalau Shalatnya lebih cepat dari itu, yang shalatnya shalat cotok ayam atau tidak mengerjakan sama sekali ….!!! Na'uzubillah minzalik … sungguh umurnya dihabiskan terbuang-buang begitu saja …
Kita manusia ini kalau di-ibaratkan … ada yang ibarat matahari mulai naik, ada yang sudah pertengahan, ada yang mulai condong kebarat, dan ada juga yang sudah hampir tenggelam, namun kadangkala kita lihat dan saksikan sudah jelas matahari sudah hampir tenggelam belum juga mau mempersiapkan obornya, sudah diberikan umur yang panjang kenapa masih belum mau juga mengerjakan ibadah Shalat lima waktu sehari semalam, bahkan dia menjadi tua-tua keladi semakin tua semakin menjadi-jadi atau mertua bawa cangkul semakin tua malahan semakin gaul
معاشر ال مسلمين و المسلمات رحمكم الله
Yang kedua : Tubuhmu Untuk apa kau pergunakan
Tubuh… Merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia yang pada sa'at manusia sudah mencapai umur dewasa dia memiliki  hampir 100 milyar sel yang masing-masing sistem organ sudah dirancang oleh allah untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial, didalam al-quran Surat At-Tin allah swt telah berfirman :
 لَقَدْ خَلَقْنَا اْلاِنْسَانَ فىِ اَحْسَنِ تَقْوِيْم  {Sungguh telah kami ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik bentuk}
Agar kita selamat dan bisa menjawab pertanyaan di akhirat tentang tubuh yang indah ini …  mari kita pergunakan tubuh ini kepada jalan ta'at,  sebab keta'atan merupakan jalan untuk menyelamatkan tubuh dari azab allah Swt. Iman itu tidak hanya dihati saja, dilidah saja ….. akan tetapi untuk memperoleh iman yang kaffah harus membawa seluruh anggota tubuh menyembah allah Swt. Dan bahkan diakhirat nantiknya ada bagian tubuh menjadi saksi dari perbuatan bagian tubuh yang lainnya, dalam Al-Quran Surat Yasin Ayat 65 :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya:Pada Hari ini kami kunci mulut mereka dan tangan mereka akan berkata kepada kami dan kaki mereka menjadi saksi tentang apa yang mereka kerjakan (Yasin :65)

Yang ketiga :Hartamu darimana diperoleh dan kemana dipergunakan.
Dalam persoalan harta allah akan menanyakan dengan cara apa diperoleh dan kemana dipergunakan harta itu, harta bisa jadi kawan dan bisa juga jadi lawan, harta bisa membuat orang senang dan juga bisa membuat orang tidak tenang, harta bisa membuat yang jauh jadi dekat yang sedikit jadi banyak, dan juga harta bisa membuat yang dekat jadi jauh dan yang banyak jadi sedikit.
Hendaknya dalam mencari harta harus dengan cara yang baik dan menfa'atkannya juga kepada yang baik, makanan yang kita makan adalah hasil dari pencarian, cuman persoalannya adalah cara mendapatkannya baik atau tidak …? Kemudian kalau memang cara mendapatkannya baik, kita memfa'atkannya kepada yang baik atau tidak … ?? kalau memang sudah baik itulah yang dikehendaki dan yang dapat menyelamat dari pertanyaan nantiknya diakhirat.

Yang ke empat: Ilmumu Kemana Kamu amalkan.
Ilmu merupakan alat untuk mencapai maksud dan tujuan, ilmu adalah buah dari Iman, dan amal adalah buah dari Ilmu dan ilmu juga Imam dari amal, orang yang berilmu lebih ditakuti oleh Syaitan daripada orang beramal tanpa Ilmu, Nabi sulaiman karena lantaran memilih ilmu dia diberikan oleh Allah harta, tahta dan wanita, ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan Ilmu, ingin kedua-duanya harus dengan Ilmu, urusan dunia akhirat harus dengan ilmu,
Ilmu yang bermanfa'at yang di ajarkan kepada seseorang dapat mengalirkan pahala ketika kita telah berada di-alam barzak, maka mengajarkan ilmu yang bermanfa'at adalah salah satu tabungan akhirat kita yang akan kita terima nantiknya,
Dengan ilmu  orang alim bisa menipu orang jahil, dengan ilmu seseorang bisa menzalimi saudaranya, dengan ilmu orang miskin bisa kaya mendadak, dan dengan ilmu hak orang lain bisa menjadi hak pribadi, maka oleh karena itu ketahuilah bahwa ilmu yang dianugrahi allah itu pada suatu sa'at nantiknya akan ditanya Kemana diamalkan ilmu-mu …???
الْعِلْمُ كَالسَّيْفِ فَيَقْطَعُ مَا يَجْرِيه   (Ilmu itu bagaikan pedang Dia memutus apa saja yang dilauinya)

KAUM MUSLIMIN WALMUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH

Empat Pertanyaan yang akan diajukan kepada masing-masing kita pada hari kiamat, kalau terlepas dari empat pertanyaan ini tentu barang yang sesudahnya lebih mudah dan kalau terbentur menjawab pertanyaan ini karna pekerjaan semasa hidup tidak benar maka barang yang sesudahnya tentu lebih sulit, oleh karena itu :
  1. Umur mari kita isi dengan nilai-nilai keta'atan kepada allah Swt.
  2. Tubuh Mari kita bawa tunduk kepada allah baik melalui pakain yang sesuai Islam maupun berupa ibadah lainnya.
  3. Harta mari kita pergunakan untuk menghambakan diri kepada allah agar dia dapat melapangkan pemiliknya baik dialam barzakh maupun akhirat.
  4. Ilmu Mari kita amalkan ilmu yang ada kepada jalan yang diredoi Allah agar kita terlepas nantiknya dari pertanyaan teantang ilmu pada hari kiamat kelak.

Mangaji urang kaparabek * Manuntuik ilmu jo ibadah
Kunci manjawab tanyo nan ampek * Ikuik Suruah anti-an tagah

            Padang sago sungai garinggiang * Hari sanjo pai kabalai
Nak duo pantun sairiang  * dangakan malah ciek lai

Paisok duduik dilapau * kurang manakah lakek sisampiang * barubah alah biaso alun * manyasa karano kilaf ***  Atok kok  nan indak lakek dikasau * sumbang langkah salah tatiang * kapado allah dimintak ampun * kapado manusia dimohon ma'af ***

بالله التوفيق و الهداية و الرضا و العناية  و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
                                                                              
  
         Pulau Punjung Rabu 8 juni 2011 
                             Penulis
    
FM SUPRIADI TK SINARO BIN ALI BAKRI



Rabu, 13 Juli 2011

مقدمة الدعوة

  1.  الحمد لله نحمده ونستعينه ونتوب إليه ونعوذ به من شرورانفسنا وسيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ونشهد ان لا إله الا الله وحده لا شريك له ونشهد ان محمدا عبده ورسوله اما بعد فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
  2.    الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ الْعَاقِبَةُ لِلْمُتِّقِيْنَ وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَ عَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ:
  3.      الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ الدِّيْنِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ . اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ :
  4.      الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَنْذَلَ الْقُرْآنَ هُدىً للنَّاسِ وَ الْبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ . اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ :
  5.     الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ اْلاِنْسَانَ فىِ اَحْسَنِ التَقْوِيْمِ وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ آلِهِوَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ :
  6.      الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى هَدَانَا لِهَذَا وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ و اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَ أَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلآمِيْن أَماَّ بَعْدُ : قَاَلَ اللهُ تَعاَلىَ فىِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ . أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ .............................
  7.       الْحَمْدُ ِللهِ وَ شُكُوْرِ اللهِ وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ :
  8.       الْحَمْدُ لِلهِ الْوَاحِدِ اْلاَحَدِ . اْلفَرْدِ الصَّمَدِ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَد , اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَ أَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلآمِيْن أَماَّ بَعْدُ :  
  9.       الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلىَ الظَّالِمِيْنَ كَالْمُبْتَدِعَةِ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، ِإلَهِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ، وَقَيُّوْمِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَخَيْرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
    أَمَّا بَعْدُ:
  10.       إِنَّ اْلحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِيْنُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ  أَمَّا بَعْدُ :
  11.    الْحَمْدُ لِلهِ الْوَاحِدِ اْلقَهَّارِ, اْلعَزِيْزِ اْلغَفَّارِ, مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلىَ النَّهَارِ, تَذْكِرَةً لِأُوْلِي اْلقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارِ, وَتَبْصِرَةً لِذَوِي اْلأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارِ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اْلبَرُّ اْلكَرِيْمُ, الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ, الْهَادِي إِلىَ صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ, وَالدَّاعِيُّ إِلىَ دِيْنٍ قَوِّيْمٍ, صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَّمُهُ عَلَيْهِ, وَعَلىَ سَائِرِ النَّبِيِّيْنَ, وَآلِ كُلٍّ, وَسَائِرِ الصَّالِحِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ: