Sabtu, 08 Januari 2011

2 NUR MENUTUPI 2 KEGELAPAN


Telah berfirman Allahu Ta’ala kepada Nabi Musa as.
إِنِّى أَعْطَيْتُ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ نُوْرَيْنِ كَيْلاَ يَضُرُّهُمْ ظُلُمَتَانِ
Sesungguhnya aku berikan kepada Ummat Muhammad dua Nur guna untuk menutupi dua Kegelapan, kata Nabi Musa
 مَا نُوْرَانِ يَا رَبِّ   apa dua Nur itu ya Tuhanku ? Jawab Tuhan
 نُوْرُ الرَّمَضَانِ وَ نُوْرُ الْقُرْآنِ Cahaya Ramadhan dan Cahaya Al-Quran, lalu Nabi Musa melanjutkan Pertanyaannya kepada Tuhan مَاذَا ظُلُمَتَانِ يَا رَبِّ Apa itu dua macam Zulumat ya Tuhan ? jawab Tuhan ظُلُمَةُ الْقَبْرِ وَ ظُلُمَةُ يَوْمِ الْقِيَامَةِ Kegelapan Qubur dan kegelapan Hari Kiyamat
Kaum Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Pada pertemuan kita kali ini ada 4 hal yang akan kita bicarakan :
1.  NUR RAMADON
Kalau Kita perhatikan Nurul Islam artinya cahaya islam yang dimaksud adalah ajaran Islam yang menyinari perbuatan jahiliyah sehingga tingkah laku dan perbuatan orang jahiliyah berobah menjadi perbuatan islamiyah atau perbuatan seseorang yang salah lalu diperbaiki dan dituntun oleh ajaran islam maka disebutlah orang itu disinari oleh cahaya islam.
Kemudian kita bawa contoh ini kepada Nur-Ramadhan Apa itu Nur Ramadhan ? menurut saya tentu saja yang dimaksud adalah Puasa Ramadhan dan keberkahan serta seluruh Fadhilah dan  keutamaan yang terkandung dibulan Ramadhan itu sendiri, lalu kapan seseorang itu disebut memperoleh yang namanya Nur Ramadhan ini ? orang jahiliyah belum lagi disebut memperoleh Nur Islam kalau Ajaran Islam itu belum dia jadikan tuntunan hidupnya, begitu juga dengan Nur Ramadhan Orang Islam belum Lagi disebut Memperoleh Nur Ramadhan selagi dia belum mengisi Ramadhan itu dengan Ibadah seperti Puasa, Zikir, Tadarus, memperbanyak Ibadah Sunah, dan amalan-amalan soleh lainnya.
Nah Orang yang mengisi Bulan Ramadhan itu dengan Ibadah puasa dan amalan-amalan soleh adalah orang yang bakal  Memperoleh Nur Ramadhan.
Kemudian langkah-langkah apa yang harus kita lakukan Agar Nur Ramadhan ini benar-banar diperoleh ?
Yang pertama: Memelihara Ibadah Puasa dari segala sesuatu yang dapat merusaknya baik melalui Pandangan,Pendengaran, mulut dan hawa Nafsu, Umpamanya melalui pendengaran, sikap yang akan dia lakukan adalah beanjak dan menjauhi ketika ia  mendengarkan perkataan ma’siyat, Gunjing, Adu domba, Fitnah dan lain sebagainya, jangankan untuk melakukannya mendengarkannya saja dia tidak mau. Inilah contoh manusia yang memelihara puasa dan benar-banar mengharapkan Nur Ramadhan.
Memelihara Puasa Ramadhan itu Tak Obahnya laksana seseorang yang sedang bawa air didalam sebuah Gelas, kita bisa lihat bagaimana pelayan diwarung kopi menghidangkan secangkir air kopi, dia akan sangat hati-hati dan pelan-pelan ketika membawanya kehadapan tamunya dengan tujuan agar supaya air kopinya tidak tumpah dari cangkirnya.
Kita semua mungkin yakin kalaulah sekira pelayan warung kopi itu menghidangkan dan membawanya seperti Goyangan Ratu ngebor atau Goyangan Gergaji maka kita semua pasti yakin air yang dia bawa akan tumpah dan takan sampai ketujuannya, Tul betul betul ........Begitu juga memlihara Puasa Ramadhan, puasa Ramadhan itu takan mungkin penuh baik jumlahnya maupun pahalanya dihapan Allah Swt. kalau tidak dipelihara dan hati-hati dari hal-hal yang dapat merusaknya. Bukankah dalam sebuah Hadist telah dijelaskan :
رُبَّ صَآئِمٍ لَيْسَ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الظَّمَأُ (رواه النَّسَائِىّ)
Banyak orang yang puasa tapi tidak mendapat apa-apa malainkan hanya Rasa Haus saja (HR. An-Nasa-i)
Dalam Hadist yang lain dikatakan:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الطَّعَامِ وَ الشَّرَابِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَ الرَّفَثِ (رواه مسلم)
Bukanlah puasa itu hanya sekedar manahan makan dan minum akan tetapi sebenarnya puasa itu menahan diri dari Lagha(Perkataan yang tak ada Gunanya) dan perkataan yang keji (HR.Muslim)
Kaum Muslimin Walmuslimat rahimakumullah
Langkah Yang kedua yang mesti dilakukan untuk memperoleh Nur  Ramadhan adalah memperbanyak Ibadah-ibadah Sunat seperti, Tarawih, Witir, Tahajud, Dhuha, shalat Sunat Tasbih, Shalat sunat hajat dan lain-lain sebagainya.
Merupakan Suatu hal yang afdol kita kerjakan, umpamanya habis sahur sambil menunggu wakatu subuh kita berwudhuk, bentangkan sajadah, ambil tasbih, menghadap kekiblat lalu lakukan shalat tahajud dua Raka’at sehabis salam lalu zikir dan tadahkan tangan kelangit dan bermohon kepada Allah Swt. Kita semua punya masalah, kita semua punya Hajat. Kata Allah.
اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
(Al-Mukmin :60)

2. NUR AL-QURAN
Lafaz قرآن  diambilkan dari Wazan فُعْلان  secara Bahasa artinya adalah Bacaan dan menurut istilah depenisi al-quran yang telah disepakati oleh para ahli ilmu Kalam, ilmu Usul, ahli bahasa dan Fuqaha adalah :
الْقُرْآنُ هُوَ اللَّفْظُ الْمُنَزَّلُ عَلىَ مُحَمَّدٍ ص م مِنْ أَوَّلِ الْفَاتِحَةِ إِلىَ آخِرِ النَّاسِ
Al-Quraan Adalah Lafaz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.dari Permulaan Surat Alfatihah Sampai akhir Surat An-Naas.
Al-Quran diturunkan menurut kitab duratun Nasihin 17 Ramadhan. Dia Diturunkan secara beransur-ansur selama 22 tahun 2 Bulan 22 Hari dengan jumlah 114 Surat 6666 ayat dengan 3 tahap penurunan pertama dengan Sekaligus kelauhil Mahfuz, dari Lauhil Mahfuz ke Langit dunia Baitul izzah juga sekaigus, dan dari baiul Izzah  kebumi kepada Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran adalah penerang dalam kehidupan ini tidak hanya didunia ini saja bahkan sebagai penerang dari kegelapan Qubur, penerang dari kegelapan hari kiyamat kelak, oleh karna itu karna la-quran adalah Imam Kita, karna alquran sebagai penerang dalam kehidupan dunia dan akhirat, mari kita pelajari al-quran dengan sungguh-sungguh, kita tadaruskan, kita pahami arti dan maksudnya sehingga ia bisa manjadi petunjuk dan penerang dalam kehidupan. Sebagaiman Firman Allah Swt.
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).  (Al-Baqarah:185)
Al-Quran Jangan hanya dipajang saja akan tetapi perlu dibaca, Al-quran tidak hanya dibaca saja akan tetapi perlu dipahami dan Al-quran jangan hanya dipahami saja akan tetapi lebih dari itu perlu diamalkan. Mari kita jadikan al-Quran sebagai tuntunan hidup sebagi komando dan penentu dalam tindakan kita, jadikan ia sebagai bacaan rutinitas kita jangan seperti bak kata syair lagu.
Dulu didusun kau suko baco Al-Quran
Tibo di kota hobi kau mambaco Koran 2x
Dulu di dusun namo kau siti Rohana
Tibo di kota namo kau butu Karena 2x
Kaumuslimin walmuslimat Rahimakumullah
Barangsiapa membaca al-quran dalam keadaan shalat maka baginya setiap huruf yang ia baca 50 kebaikan, barang siapa yang membaca al-quran diluar shalat dalam keadaan berwudhuk maka baginya setiap huruf 25 kebaikan, dan barangsiapa yang membaca al-quran dengan tidak berwudhuk maka baginya setiap hurufnya pahala 10 kebaikan.
Perumpamaan orang mukmin yang mau membaca al-quran bagaikan buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tak mau membaca al-quran bagaikan seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Sedangkan seorang munafik yang membaca al-quran seperti buah Raihanah, baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-quran bagaikan buah hanzalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.
Kaum Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Rang Padang Ma-anik Banang,
Dia-anik lalu diparampek,
Parampek lalu diparlapan,
Dirantang Namuahnyo Panjang
Elok dipuntak Nak nyo singkek
Singkek sakadar kito Amalkan

Itulah dua macam Nur Yakni Nur Ramadhan dan Nur Alquran Yang diberikan Allah Kepada Ummat Nabi Muhammad Saw. Yang gunanya untuk menutupi dua macam kegelapan, kegelapan qubur dan Kegelapan Hari Kiyamat.
Semoga kita memperoleh dua macam Nur ini guna menerangi kita kelak baik dialam Kubur kita maupun Dihari kiamat nantiknya.
Semoga ada manfa’atnya, lebih dan kurangnya saya mohon ma’af, billahi taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

                                                       Rabu 14 Juli 2010
                                                                 Penulis

                                          FM Supriadi Tk Sinaro Bin Ali Bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar